DG Nusantara - 301 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Diduga Akibat Ayam Kecap

Berbagi :

 

301 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Ini Daftar Menu yang Dikonsumsi
301 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Ini Daftar Menu yang Dikonsumsi

Bandung Barat digemparkan dengan kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa dari berbagai sekolah. Sebanyak 301 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Menu yang disajikan dalam program MBG tersebut terdiri dari nasi, tahu, sayur, sepotong buah, dan daging ayam kecap. Dari sejumlah keterangan, daging ayam kecap diduga menjadi sumber utama penyebab keracunan.

Kronologi Kejadian

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menjelaskan bahwa gejala keracunan mulai muncul setelah siswa mengonsumsi ayam yang kondisinya diduga sudah tidak layak makan. Beberapa jam setelah santap siang, para siswa mengeluhkan mual, pusing, hingga muntah-muntah.

Hal ini juga diungkapkan oleh Ketua Yayasan SMK Pembangunan Bandung Barat, Erik Zainudin, yang menyebutkan bahwa di sekolahnya ada 54 siswa terdampak keracunan MBG. Awalnya hanya belasan siswa yang mengeluh sakit, namun jumlahnya terus bertambah seiring berjalannya waktu.

“Tadi awalnya ada laporan sekitar jam 13.30 WIB, ada 15 siswa yang keracunan. Mereka mengalami sesak nafas, mual, dan pusing. Dari sekitar 400 siswa kami, tercatat 54 siswa terdampak,” ujarnya.

Kesaksian Korban

Sejumlah siswa yang terdampak menceritakan gejala yang dialami. Adah, salah satu orang tua siswa, menyebutkan bahwa anaknya mengalami mual, muntah, hingga badan terasa panas.

“Perut mual, badannya dingin, panas. Katanya cuma makan nasi sedikit, ayamnya malah tidak dimakan. Tapi tetap sakit sampai muntah-muntah,” ungkapnya.

Sementara itu, Salwa (17), siswi kelas XII SMK Pembangunan Bandung Barat, mengaku sempat menyantap menu MBG yang terdiri dari ayam kecap, tahu, dan buah melon. Menurutnya, ayam yang disajikan masih terlihat kurang bersih.

“Kalau menunya ayam kecap, tahu, dan melon. Tapi di kulit daging ayamnya masih ada bulu sedikit,” ucap Salwa.

Gejala keracunan tidak langsung muncul setelah makan. Salwa menyebut bahwa dirinya baru merasakan pusing dan mual beberapa jam kemudian. “Jam setengah 11 makan, tapi jam 3 sore baru terasa parah,” tambahnya.

Penanganan Medis

Ratusan siswa yang mengalami gejala langsung mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Cipongkor dan sejumlah fasilitas kesehatan terdekat. Petugas kesehatan terus memantau kondisi para korban dan memastikan gejala dapat ditangani secepatnya.

Pihak berwenang juga melakukan investigasi lebih lanjut terkait sumber bahan makanan MBG yang disajikan kepada para siswa. Dugaan sementara mengarah pada olahan ayam kecap yang kondisinya tidak segar.

Antisipasi dan Evaluasi

Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius karena melibatkan program pemerintah yang seharusnya memberikan makanan sehat dan aman bagi pelajar. Evaluasi ketat terkait kualitas bahan makanan, proses pengolahan, hingga distribusi MBG dipastikan akan dilakukan untuk mencegah kasus serupa terulang kembali.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti kasus ini dan memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis tetap aman serta bermanfaat bagi siswa di Kabupaten Bandung Barat.

Daftar Isi [Tutup]

    0 Komentar

    Posting Komentar